12-February-2019
Category : MesinSaat ini sepeda motor bukan sekadar kendaraan penunjang sarana transportasi sehari-hari. Alih-alih, sepeda motor sudah menjadi sebuah gaya hidup baru dengan segala dinamikanya.
Tak heran jika saat ini banyak bermunculan komunitas motor yang secara tak langsung memengaruhi nilai penjualan aksesoris motor. Dengan alasan personalisasi tampilan dan meningkatkan kemampuan tunggangannya, tak jarang para anggota komunitas motor melakukan modifikasi.
Salah satu modifikasi yang banyak dilakukan adalah oversize piston standar, dengan piston baru yang memiliki ukuran diameter lebih besar. Pada umumnya ukuran dari proses oversize adalah 25, 50 , 75, dan 100 dimana angka tersebut mewakili ukuran nol koma milimeter perubahan ukuran piston.
Tujuan dilakukannya oversize piston secara spesifik adalah meningkatkan tenaga mesin motor yang diadopsi dari dunia balap. Sementara dalam kondisi normal pemakaian harian, oversize piston dapat dilakukan ketika silinder telah mengalami kondisi aus. Dengan melakukan oversize pada piston motor maka kompresi dapat kembali normal sehingga performa motor terangkat.
Namun, di balik keuntungan tersebut, tahukah Anda ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkaitan dengan efek samping oversize motor. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Garansi mesin dari pabrikan motor otomatis hilang karena melakukan perubahan terhadap komponen bawaan motor, terutama untuk motor keluaran baru.
2. Motor berpotensi ngelitik, bergetar, dan piston baru rentang macet jika proses pengerjaannya pelebaran silinder tidak dilakukan secara presisi.
3. Mesin lebih cepat panas mengingat dinding silinder menjadi lebih tipis, apalagi dengan meningkatnya tenaga membuat komponen internal mesin dipaksa bekerja lebih keras.
Foto: Shutterstock/Alexandru Nika