Pengguna sepeda motor wajib tahu istilah overhaul atau biasa disebut “turun mesin”. Overhaul merupakan langkah perbaikan atau perawatan yang dilakukan seiring dengan semakin tingginya jam terbang kendaraan, karena lambat laun kondisi mesin dan performanya semakin menurun. Biasanya ditandai dengan beberapa gejala yang nampak.

Karena itu tidak ada jarak atau waktu yang pasti kapan mesin sepeda motor sebaiknya di-overhaul. Sebab kondisi mesin tiap kendaraan berbeda-beda, selain jarak tempuh dan medan jalan yang kerap dihadapi mesin, kelalaian pemilik dalam melakukan perawatan rutin juga bisa menjadi faktor lain yang mempercepat dilakukannya overhaul.

Ada beberapa tanda yang mungkin timbul saat motor Anda harus turun mesin, misalnya pelumas yang sering berkurang padahal tidak terjadi kebocoran sama sekali. Hal ini biasanya dibarengi dengan keluarnya asap putih pekat dari knalpot (motor 4 langkah). Pengurangan pelumas ini makin dratis jika mobil dibawa jalan jauh (lebih dari 100 km). Kalau gejala tersebut timbul maka bisa dipastikan sil klep mesin sudah aus dan harus turun mesin setengah.

Ciri lainnya adalah seringnya kepala busi basah dengan oli. Hal ini menandakan jika oli sudah tercampur ke dalam ruang kompresi sehingga menyebabkan oli terbakar. Biasanya kerusakan terjadi pada boring dan ring pistonnya. Kerusakan tersebut membuat ruang kompresi tidak presisi lagi, maka mau tidak motor harus melakukan turun mesin.

Untuk motor yang menggunakan radiator, ditandai juga berkurangnya banyak air/coolant pada komponen pendinginan mesin tersebut. Bahkan cairan radiator bisa menyembur saat mesin dihidupkan. Hal ini terjadi karena kerusakan mesin yang membuat suhunya selalu di atas ideal, membuat cairan radiator menguap atau lebih parah menyelinap ke ruang bakar.

Akhirnya, kalau memang overhaul harus dilakukan, pastikan Anda memilih bengkel yang dapat dipercaya mengingat overhaul menyangkut masalah perbaikan serta biaya yang besar.

Foto: Pixabay/emkanicepic