16-March-2019
Category : Roda & BanBanyak informasi mengatakan jika nitrogen lebih baik dibandingkan angin biasa untuk mengisi ban motor.Misalnya dirasa lebih enteng pada kecepatan tinggi sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar, membuat umur ban lebih tahan lama, dan lain sebagainya.
Namun apakah hal tersebut benar adanya? Sebelum lebih jauh sebaiknya kita perhatikan perbedaan kandungan angin biasa dan nitrogen lebih dulu. Dikatakan bahwa angin biasa mengandung 79,1% nitrogen, 20% oksigen, dan sisanya adalah CO2 serta gas lain seperti neon dan argon plus sedikit air.Campuran unsur ini akan memicu pengembunan serta korosi pada pelek mobil jika digunakan dalam jangka panjang. Partikel anginnya pun lebih kecil dibandingkan dengan nitrogen sehingga mudah terlepas dari pori-pori ban. Hal ini dapat dirasakan pada kecepatan tinggi dimana temperatur ban akan meningkat dan unsur yang terdapat pada angin juga ikut memuai.
Hal di atas tidak akan terjadi jika menggunakan nitrogen murni tanpa terkontaminasi unsur lain. Karena itu nitrogen dianggap lebih stabil daripada angin dan udara biasa. Ini karena nitrogen tidak gampang terpengaruh suhu ban yang sering naik turun akibat cuaca atau kecepatan kendaraan. Selain itu berat jenisnya yang lebih ringan dan partikel lebih besar membuat kebocoran ban lebih sedikit.
Secara tak langsung ini akan membuat lebih hemat BBM bila tekanan angin dijaga. Efek domino lain dari tekanan angin ban yang terjaga adalah memperbaiki manuver dan kembangan ban lebih awet. Oh ya, karakter nitrogen juga mampu mengurangi oksidasi dan karat karena jauh dari unsur pemicu kelembaban di dalam ban.
Phankz menganjurkan karena itu sebaiknya saat mengisi nitrogen pertama kali, sangat dianjurkan mengeluarkan seluruh isi angin ban sebelumnya. Inflate tires sangat penting untuk memastikan unsur yang masuk ke dalam ban adalah murni nitrogen sehingga keuntungan yang didapatkan akan maksimal.
Foto: Shutterstock/Chayes Chomsuwan