Minyak Rem Wajib Dikuras Agar Tidak Blong!

08-March-2019

Category : Pengereman
Minyak Rem Wajib Dikuras Agar Tidak Blong!

Komponen pengereman tentunya menjadi bagian penting pada kendaraan. Yang harus diketahui, apapun jenis sistem pengereman yang dipakai, keberadaan minyak rem menjadi hal yang tak bisa ditawar.

Sebab mobil penumpang masih menggunakan sistem pengereman yang kinerjanya diperantarai fluida untuk menggerakkan kampas/sepatu rem (brake pad).

Karena itu jaga selalu minyak rem agar tak berkurang volumenya. Selain itu beberapa pabrikan mobil menganjurkan pengurasan minyak rem jika mobil sudah mencapai kilometer tertentu. Paling tidak setiap 30 ribu kilometer atau setiap dua tahun sekali.

Pengurasan minyak rem lama dan menggantinya dengan yang baru adalah salah satu upaya untuk membuat sistem pengereman tetap prima. Jika bicara soal teknis minyak rem, ada hukum fisika yang menyertainya yaitu higroskopis. Penjelasannya adalah ketika zat atau minyak rem dengan iklim Indonesia yang tingkat kelembapannya tinggi, mampu mengikat air dari udara atau lingkungan sekitar yang membuatnya terkontaminasi.

Secara kasat mata kontaminasi tersebut memang tidak terlihat. Namun jika hal tersebut terjadi akan terjadi penguapan minyak rem, dan sistem fluida tak lagi maksimal menekan piston kaliper, atau biasa dikenal juga dengan istilah rem blong. Barangkali penguapan juga bisa terjadi akibat kampas rem dan disk brake/drum bergesekan dan menimbulkan panas.

Ketika mengganti, menguras atau bleeding minyak rem, sebaiknya jangan biarkan tabung silinder master rem terbuka lama. Air dapat pula terbentuk dalam saluran dan kaliper akibat kondensasi. Air hasil kondensasi ini menyebabkan sistem rem jadi lebih keras ataupun memungkinkan untuk terjadinya karat.

Saat pengurasan pastikan Anda memakai minyak rem dengan spesifikasi yang sama seperti sebelumnya. Hal tersebut untuk mengantisipasi bercampurnya sisa minyak rem yang berbeda tingkat didih dan tekanannya. Spesifikasi minyak rem yang dipakai mobil Anda biasanya tertulis di buku pedoman pemilik kendaraan.


Foto: Pixabay/pryzmat
 

Related Articles

Sebagian pengguna mobil mungkin pernah membeli ban. Namun kode produksinya bukan tahun sekarang. Bila mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya jangan berasumsi bahwa ban sudah kadaluarsa. Faktanya ban tidak memiliki masa kadaluarsa, sepanjang disimpan dengan baik ban tetap dapat digunakan.

Belakangan ini makin banyak sepeda motor dengan konstruksi mesin DOHC. DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, atau mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang overhead.

Alternator mobil juga biasa disebut sebagai dinamo ampere. Alternator adalah sebuah komponen pada mobil yang berfungsi menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang membutuhkan aliran listrik, seperti AC, lampu mobil, dan audio mobil.

Selama ini banyak salah kaprah soal penggunaan rem ABS (Anti-lock Braking System) di mobil-mobil modern. Sistem rem anti mengunci tersebut dipahami untuk memperpendek jarak pengereman, tidak sedikit pengemudi yang terlalu percaya diri dengan mengabaikan jarak pengereman dengan kendaraan di depan.

Related Products