22-May-2018
Category : Roda & BanTuring biasa jadi agenda utama bagi bikers yang mudik sendiri atau bersama teman-teman komunitasnya. Mudik dengan motor memang tidak dianjurkan, bila : kapasitas beban dan jumlah penumpang melebihi batas aman. Serta, kondisi motor tidak prima. Jadi, bila poin 1 dan 2 sudah terpenuhi, mari kita pastikan poin 3.
Cek kondisi motor, terutama ban. Ban yang kondisinya buruk, paling sering jadi pemicu kecelakaan. Pada dasarnya motor sebenarnya sudah mengirimkan sinyal bila kondisi ban sudah tidak layak pakai. Berikut 3 ‘kode keras’ motor, jangan diabaikan, karena artinya Anda mesti ganti ban.
Alur Menipis Atau Botak
Ban motor diproduksi dengan alur tertentu, bukan hanya karena alasan estetika atau fashion. Alur ban motor dirancang untuk menghindari efek aquaplaning, efek yang muncul saat melintasi genangan. Tanpa alur, ban jadi kesulitan ‘membelah’ genangan sehingga slip atau goyang. Ini yang terjadi saat alur makin tipis atau botak-botak. Berapa lama terjadi, tergantung pemakaian motor. Apakah banyak pengereman, permukaan jalan hingga jarak tempuh.
Efek Bumping
Ban yang sudah harus diganti umumnya akan menghasilkan efek bumping, semacam genjotan yang menyebabkan pengendara seakan melompat sendiri saat melintasi permukaan jalan kasar atau tidak rata. Makin buruk kondisi ban, makin kuat efek bumpingnya. Kode keras, Anda harus segera beli ban baru.
Tikungan Goyang
Saat menikung terjadi goyangan dari ban, merupakan pertanda performa ban sudah tidak baik. Efek goyang ini mirip saat ban kekurangan angin, bahkan saat kondisi tekanan ban baik.
TWI (Tread Wear Indicators)
Periksa ban motor Anda, temukan tanda segitiga di bagian sampingnya. Tanda segitiga ini namanya TWI (Tread Wear Indicators). TWI merupakan penanda yang harus ada di ban di seluruh dunia, untuk menentukan batas keausan ban. Semakin aus ban motor, tanda segitiga ini akan semakin terlihat mendekati garis permukaan ban. Kalau sudah seperti ini, waktunya Anda ganti ban motor.
Kode Produksi
Berupa 4 digit angka di bagian dinding ban. Dua digit pertama menunjukkan minggu produksi, dua digit terakhir menunjukkan tahun produksi ban. Misalnya kode 2017, artinya ban diproduksi pada minggu ke-20 tahun 2017. Berapa lama ban bisa bertahan, tergantung pada pola pemakaian. Tapi kode ini bisa jadi patokan dasar untuk menilai usia ban. Bila motor sangat jarang dipakai, ban bisa diganti setelah 3-4 tahun setelah waktu produksi karena kondisi karet tidak bagus lagi.