05-December-2018
Category : PerlistrikanAki (accu) atau baterai pada kendaraan adalah komponen sekali pakai yang perlu dirawat ringan dan seperlunya saja, terutama untuk aki basah. Karena komponen ini dirancang untuk tahan lama, meski ada batas waktu penggunaan yang ditandai beberapa gejala sebelum benar-benar rusak.
Karena itu Anda tak disarankan untuk membersihkan aki dengan metode ekstrem, sampai menguras air aki dan mengisinya dengan air yang baru. Alih-alih memperpanjang umur, metode pengurasan air aki malah akan berpotensi merusak sel elemen timah di dalamnya sehingga tak lagi bisa menyimpan listrik.
Faktanya, perawatan aki basah cukup hanya menambah airnya jika kurang dan membersihkan terminal aki dari kerak putih. Kotoran yang Anda dapati di dalam aki sebenarnya adalah gerusan elemen timah oleh air aki dan merupakan proses yang normal saja.
Justru yang perlu dikhawatirkan adalah adanya kerak putih di terminal aki, karena bisa menghambat proses penghantaran listrik ke komponen lain di mobil, termasuk saat starter. Kerak putih tersebut pada dasarnya adalah air aki yang menguap, lantaran adanya kebocoran halus atau retakan antara timah kepala aki atau plastik rumah aki itu sendiri.
Jika dibiarkan tak hanya akan menghambat listrik namun juga membuat korosi bagian logam terminal aki yang tertimbun. Sehingga akan sulit mengencangkan atau membuka terminal saat mengikat kepala aki.
Maka kerak wajib dibersihkan dengan cara menyiramkan air panas atau air soda di kerak putih hingga rontok. Sebaiknya penyiraman dilakukan saat aki di copot dari kendaraan agar lebih aman untuk komponen yang berdekatan. Setelah rontok, keringkan kepala aki dan kemudian berikan grease (gemuk) pada kutub-kutubnya.