09-August-2018
Category : PengeremanKecepatan yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan, baik itu motor maupun mobil.
Semakin tinggi kecepataan kendaraan, semakin besar risiko terjadi kecelakaan. Karena itu salah satu prinsip yang mesti dipahami benar oleh pengendara adalah jarak aman dan jarak pengereman.
Menurut data Kementrian Perhubungan, rekomendasi jarak aman sama dengan kecepatan kendaraan. Jarak aman adalah jarak yang aman antar kendaraan, yang menjamin pengereman atau manuver bisa dilakukan dengan aman . Sementara jarak minimal adalah jarak terdekat yang tidak bisa dilanggar, tidak bisa lebih dekat lagi karena ada risiko tabrakan. Jadi pada kecepatan 30 km/jam, jarak amannya 30 meter dan jarak minimal 15 meter. Pada kecepatan 40 km/jam, jarak amannya 40 meter dan jarak minimal 20 meter.
Jarak pengeremen adalah jarak yang dibutuhkan oleh kendaraan untuk berhenti sejak rem pertama kali diaktifkan atau digunakan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi besaran jarak pengereman ini. Semakin cepat kecepatan kendaraan, semakin besar jarak pengereman. Tak hanya kecepatan, kondisi cuaca, permukaan jalan hingga bobot kendaraan dan kondisi ban juga akan mempengaruhi jarak pengereman.
Berkendara dengan kondisi cuaca dan permukaan jalan yang berbeda, basah dan kering, membutuhkan jarak pengereman yang berbeda. Dalam cuaca hujan, permukaan jalan basah dan licin, semakin besar juga jarak pengereman yang dibutuhkan. Bila terlalu dekat, semakin kecil kemungkinan bisa menghindari tabrakan. Selain itu bila rem digunakan seketika dalam waktu mendadak, ada risiko terjungkal atau tergelincir.
Umumnya motor membutuhkan jarak sekitar 40-45 meter untuk berhenti saat melaju 60 km/jam. Motor akan berhenti dalam waktu 3 detik. Tapi htungan ini hanya berlaku ketika jalan dalam kondisi kering. Jika hujan, jarak yang pengereman harus lebih jauh lagi karena daya cengkeram ban dan rem yang berkurang karena air. Motor jadi cenderung meluncur lebih jauh walaupun sudah direm. Faktor berat motor dan beban diatasnya juga mesti diperhitungkan juga. Makin berat, apalagi kalau sampai melebih batas maksimal dan pengaturannya, motor jadi makin tidak imbang dan stabil.
Sementara kondisi ban, masih memiliki kembangan yang bagus atau sudah botak? Semakin botak, gesekan dan daya cengkeram ban di permukaan jalan juga akan semakin rendah. Akibatnya, motor butuh jarak pengereman yang lebih panjang.
Jarak pengereman juga ditentukan oleh waktu reaksi, reaksi manusia dan mekanik atau sistem rem. Yaitu waktu yang dibutuhkan pengendara untuk bereaksi sejak melihat situasi yang membutuhkan pengereman dan reaksi sistem rem sejak mulai digunakan hingga bekerja optimal. Kondisi ini dipengaruhi usia pengemudi, di mana semakin tua biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk bereaksi, pengalaman dan skill berkendara hingga kesehatan dan tingkat konsentrasi pada saat berkendara. Tak bisa hanya satu faktor umur saja.
Jangan terlalu mepet ya...
Kecepatan yang tidak terkontrol merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kecelakaan, baik itu motor maupun mobil.