06-September-2018
Category : PerlistrikanSaat ini kebanyakan motor keluaran terbaru memang menggunakan aki kering. Tapi yang masih setia dengan aki basah juga tidak sedikit. Aki basah harganya lebih murah. Selain itu, bila dirawat dan digunakan dengan baik, performa dan usia aki basah juga panjang lho.
Spare parts kelistrikan membutuhkan perawatan rutin agar performa tetap prima dan awet. Salah satu kunci utama panjang umur untuk aki basah ada di cairan aki atau biasa kita sebut air aki. Jangan asal comot air aki, pastikan kita memilih air aki dengan spesifikasi yang tepat. Aki basah Indoparts memakai cairan dengan nilai SPGR 1.26, sedangkan aki kering dengan nilai 1.32.
“Sel aki kering atau aki MF lebih reaktif, angka SPGR-nya lebih tinggi. Kalau salah pilih, memakai air aki MF untuk aki basah, risikonya umur aki jadi enggak panjang. Sel aki jadi lebih cepat rontok,” kata Bobby Herwanto, Product Development Section Head Indoparts.
Level air aki harus selalu sama, ini mesti kita pastikan saat pengisian atau pengecekan rutin. “Saat mengisi air aki, jangan langsung ditutup, tunggu dulu beberapa saat. Saat air aki dituang, akan terjadi penyerapan air aki oleh sel-sel aki. Sel yang berbeda, penyerapannya bisa beda, ini yang menyebabkan level air bisa berbeda-beda,” jelas Bobby.
Selain itu, lakukan pengecekan level air aki secara berkala, setiap 1-2 bulan. Walaupun saat diisi level air aki sama, tapi tingkat penguapan bisa berbeda-beda, sehingga setelah 1-2 bulan level air pun bisa berubah dan berbeda-beda.
“Kalau levelnya kurang, sel aki bisa rusak. Bila air aki kurang, sel-sel aki jadi tidak bisa menyuplai voltase sesuai kebutuhan motor. Ini salah satu yang mengakibatkan suplai kurang atau aki mati, dan kendaraan tidak bisa hidup,” lanjut Bobby.