Ganti Busi, Jangan Tunggu Sampai Mati

02-August-2018

Category : Perlistrikan
Ganti Busi, Jangan Tunggu Sampai Mati

Meski terlihat kecil dan sepele, busi merupakan salah satu spare part terpenting bagi sistem kelistrikan dan pengapian kendaraan.

Kualitas dan kinerjanya tak hanya mempengaruhi berbagi spare parts yang berkaitan dengan elektrik motor, tapi juga kinerja kendaraan secara keseluruhan. Busi berfungsi untuk mengubah tegangan listrik yang disalurkan koil, menjadi percikan api yang akan membakar campuran bahan bakar dan udara di ruang mesin yang telah dikompresi.

Busi bekerja dengan menghasilkan percikan api yang meledakan campuran udara dan bensin yang masuk ke ruang bakar. Dari ledakan inilah motor menghasilkan tenaga mesin yang kemudian menggerakkan roda belakang. Kalau spare part pemercik api di ruang bakar ini bermasalah, kinerja atau performa mesin pun akan menurun, bahkan mesin bisa mati.

Karena proses ini, lama-kelamaan, elektroda busi sedikit demi sedikit akan aus terbakar. Akibatnya, terjadi pengendapan arang atau kerak karbon di sepanjang permukaan kepala busi. Ketika kerak karbon ini terlalu tebal, saat itulah mulai terjadi sejumlah masalah yang berkaitan dengan kinerja busi. Dari performa menurun sampai mesin mati. 

Busi motor biasanya diganti setiap 3000 - 6000 km. Pastikan cek dan ganti busi dengan busi berkualitas. Jangan tunggu sampai mesin mati, dan dengarkan dan amati dengan cermat. Mesin motor bermasalah biasanya mengirim tanda dan sinyal yang jelas saat kita mesti ganti busi. Apa saja? 

Suara Mesin 
Mesin dan spare parts motor yang sehat, pada kondisi stasioner menghasilkan suara yang halus dan konstan. Kalau mesin terdengar kasar, bahkan terjadi vibrasi atau getaran, coba  cek busi. Bisa jadi sudah waktunya ganti busi. 

Susah Hidup 
Motor susah hidup, baik dengan electric maupun kick starter? Ini bisa karena busi mulai loyo, tidak mampu memberikan percikan api yang cukup di ruang bakar mesin motor. 

Mesin Nge-lag
Mesin seperti kehabisan nafas, tiba-tiba muncul gejala berhenti sesaat, tapi saat digas mesin motor kembali hidup dan bekerja secara normal. Gejala ini terjadi karena busi sudah menurun kinerjanya. Percikan api ke ruang bakar yang dihasilkannya tidak konsisten, sehingga terjadi kekurangan api dalam ruang bakar mesin atau silinder. 

Akselerasi Lemah
Tarikan motor tidak responsif, saat digeber terasa berat dan akselerasinya tidak maksimal. Bisa jadi ini karena busi bermasalah. Proses pembakaran dalam mesin tidak berlangsung baik, sehingga tenaga yang dihasilkan pun tidak maksimal. 

Surging 
Terjadi pasokan udara yang kelewat besar di ruang bakar mesin. Udara yang terlalu banyak juga akan menyebabkan busi cepat kotor dan cepat keok alias mati. Periksa setelan angin yang masuk ke ruang bakar agar proses pembakaran berlangsung efisien.

Berikut penjelasanya dari owner yang dikenal mahir dibengkelnya Jago bengkel

Related Articles

Sebagian pengguna mobil mungkin pernah membeli ban. Namun kode produksinya bukan tahun sekarang. Bila mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya jangan berasumsi bahwa ban sudah kadaluarsa. Faktanya ban tidak memiliki masa kadaluarsa, sepanjang disimpan dengan baik ban tetap dapat digunakan.

Belakangan ini makin banyak sepeda motor dengan konstruksi mesin DOHC. DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, atau mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang overhead.

Alternator mobil juga biasa disebut sebagai dinamo ampere. Alternator adalah sebuah komponen pada mobil yang berfungsi menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang membutuhkan aliran listrik, seperti AC, lampu mobil, dan audio mobil.

Selama ini banyak salah kaprah soal penggunaan rem ABS (Anti-lock Braking System) di mobil-mobil modern. Sistem rem anti mengunci tersebut dipahami untuk memperpendek jarak pengereman, tidak sedikit pengemudi yang terlalu percaya diri dengan mengabaikan jarak pengereman dengan kendaraan di depan.

Related Products