14-July-2018
Category : PengeremanIni kebiasaan yang sering dilakukan dengan alasan, biar praktis, angkut sekalian aja. Akibatnya, semua dijejalkan dengan kendaraan, sampai melebihi batas kapasitasnya. Tiap mobil memiliki batas beban angkut yang berbeda-beda. Tapi semua punya satu kesamaan, kalau sampai overload, taruhannya keselamatan.
Kasus muatan berlebih tak hanya terjadi pada kendaraan niaga atau pengangkut barang, tapi juga mobil penumpang. Mobil yang overload penumpang, menghadapi risiko yang sama dengan kelebihan muatan barang. Risikonya, dari spareparts mobil cepat rusak sampai rem blong.
Sulit Dikendalikan
Kendaraan overload menyebabkan handling jadi lebih sulit, apalagi saat kecepatan tinggi atau jalur berkelok. Kendaraan akan mengalami gejala roll yang berlebihan. Potensi mengalami selip, bahkan terguling jadi makin besar. Saat pengereman cenderung tidak seimbang, narik ke satu sisi sehingga lebih sulit untuk dikendalikan.
Boros BBM
Karena beban lebih berat, mesin juga harus bekerja lebih keras. Mesin kendaraan overload dipacu untuk bekerjsa sampai torsi maksimalnya, akibatnya bahan bakar pun ikut mengucur deras. Apalagi kalau medan yang dihadapi tidak rata, banyak tanjakan curam atau panjang. Mesin bekerja makin keras, konsumsi BBM pun makin rakus.
Rem Blong
Karena beban melebihi batas normal, spareparts mobil mesti bekerja lebih keras, terutama rem. Pada saat beban berlebih, kendaraan overload menghasilkan energi gerak yang lebih besar. Jarak dan waktu pengereman jadi lebih panjang. Rem terus bergesekan dan makin panas. Pada suatu titik bisa terjadi kegagalan pengereman alias blong. Banyak kasus kecelakaan karena rem blong terjadi pada kendaraan overload.
Ciri-ciri Kendaraan Overload
Spareparts mobil terutama kaki-kaki bekerja lebih keras saat kendaraan overload. Saat mengayun (bounce) terasa lebih liar, kadang muncul bunyi benturan karena suspensi atau sokbreker mengalami tekanan besar.