20-May-2018
Category : PengeremanRem merupakan salah satu komponen motor terpenting, untuk menjamin keselamatan. Terutama saat teknologi dan performa mesin makin berkembang dan makin kencang.
Komponen rem motor modern kebanyakan memakai rem cakram atau disc brake, karena dianggap lebih mumpuni. Teknologi sebelumnya, rem tromol pun mulai banyak ditinggalkan. Mana yang lebih baik? Rem tromol atau rem cakram, keduanya punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing.
Rem tromol biasanya digunakan kendaraan dengan beban berat seperti truk atau bus. Karena desainnya yang tertutup, rem tromol tidak mudah terkena kotoran atau debu. Tapi ini bikin rem jadi cepat panas dan tidak pakem setelah melewati genangan, karena perangkat rem terisi air.
Rem tromol bekerja secara mekanis, gesekan kampas rem dengan tromol (drum) yang ikut berputar seiring putaran roda untuk mengurangi laju kendaraan. Motor-motor berkapasitas kecil kebanyakan masih memakai rem tromol.
Kekurangannya, tidak seluruh kampas rem menempel ke tromol roda. Akibatnya daya pengereman rem tromol hanya 70 persen. Tapi ini bukan masalah bila diaplikasi di roda belakang, justru menguntungkan. Pengereman roda belakang tidak boleh melebihi kekuatan rem depan. Kalau rem depan lebih pakem, saat pengereman mendadak motor jadi tak terkendali.
Rem cakram banyak digunakan motor-motor berkapasitas mesin tinggi. Tingkat pengeremannya mencapai 100 persen karena seluruh pad bergesekan langsung dengan cakram. Tampilannya atraktif dan pendinginannya lebih baik karena terbuka, bahkan didukung dengan desain berlubang. Tapi karena terbuka, kaliper jadi mudah ditempeli kotoran. Kalau sampai mengeras, bisa bikin cakram tergores.
Rem cakram bekerja dengan sistem hidraulik. Saat rem difungsikan, minyak rem akan menekan piston kaliper dan diteruskan ke pad yang kemudian menekan piringan rem. Gunakan minyak rem sesuai spesifikasi kendaraan, ganti secara teratur dan pastikan kapasitasnya selalu cukup, jangan sampai kurang dari garis lower level.