02-January-2019
Category : Roda & BanKeuntungan lain dari penggunaan pelek besar adalah pemakaian ban dengan profil tipis yang membawa keuntungan dari segi handling karena respons setir lebih akurat. Karakter ini biasanya disukai para pengemudi antusias.
Sebagian pemilik kendaraan roda empat ada yang senang mengganti pelek bawaan mobilnya dengan versi aftermarket. Tujuannya agar tampilan mobilnya berbeda dan personal. Karena itu biasanya pelek diganti dengan diameter yang lebih besar dibanding bawaan standar dengan model lebih atraktif.
Nah, keuntungan lain dari penggunaan pelek besar adalah pemakaian ban dengan profil tipis yang membawa keuntungan dari segi handling karena respons setir lebih akurat. Karakter ini biasanya disukai para pengemudi antusias.
Namun untuk mengganti ukuran pelek dengan diameter lebih besar ada panduan yang wajib Anda ketahui. Karena akan berpengaruh terhadap keamanan, keselamatan, dan juga performa mobil. Beberapa langkah di bawah ini mungkin bisa menjadi panduan.
1. Kenali teknik penggantian pelek “plus one” dan “plus two”. Masing-masing mewakili kenaikan tambahan diameter pelek aftermarket yang mau dipakai. “Plus one” artinya kenaikan 1 inci lebih besar dan “plus two” 2 inci lebih besar. Misalnya pelek standar mobil adalah 15 inci, maka Anda bisa menaikkan ukurannya menjadi 16 atau 17 inci yang diikuti kenaikan ukuran ban yang sesuai. Kenaikan 2 inci merupakan nilai maksimal penggantian yang disarakan, jika tetap mau mempertahankan kenyamanan dan keselamatan berkendara dengan komponen kaki-kaki standar.
2. Cek kondisi kaki-kaki seperti sokbreker, per, bearing roda, tierod, dan ball joint sebelum mengganti pelek aftermarket. Pastikan kondisi semua komponen tersebut prima, tidak ada kebocoran serta kerusakan. Sebab komponen yang rusak akan membuat struktur kaki-kaki mobil menjadi ringkih, apalagi akan memutar pelek dan ban yang lebih besar diameternya.
3. Lakukan balancing dan spooring setelah mengganti pelek dan ban besar agar kemudi tetap lurus dan setir tak bergetar saat mobil dibawa berkendara. Pasangi pula spacer nok pada lingkaran tengah pelek untuk memastikannya menempel rigid pada as roda.
Sebagian pengguna mobil mungkin pernah membeli ban. Namun kode produksinya bukan tahun sekarang. Bila mengalami kondisi seperti itu, sebaiknya jangan berasumsi bahwa ban sudah kadaluarsa. Faktanya ban tidak memiliki masa kadaluarsa, sepanjang disimpan dengan baik ban tetap dapat digunakan.
Belakangan ini makin banyak sepeda motor dengan konstruksi mesin DOHC. DOHC adalah singkatan dari Double Over Head Camshaft, atau mesin yang dalam satu piston mempunyai dua pasang overhead.
Alternator mobil juga biasa disebut sebagai dinamo ampere. Alternator adalah sebuah komponen pada mobil yang berfungsi menghasilkan arus listrik bagi semua komponen yang membutuhkan aliran listrik, seperti AC, lampu mobil, dan audio mobil.
Selama ini banyak salah kaprah soal penggunaan rem ABS (Anti-lock Braking System) di mobil-mobil modern. Sistem rem anti mengunci tersebut dipahami untuk memperpendek jarak pengereman, tidak sedikit pengemudi yang terlalu percaya diri dengan mengabaikan jarak pengereman dengan kendaraan di depan.